BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Zaman
era globalisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang
kesehatan telah mengalami perkembangan pesat, salah satunya di bidang
radiologi. Radiologi memegang peranan penting dalam upaya menegakkan diagnose
suatu penyakit. Dalam menentukan suatu jenis pemeriksaan radiologi, klinis
pasien menjadi penting, sebagai upaya penegakan diagnose. Untuk mendapat hasil
foto radiografi yang baik di butuhkan prosedur pemeriksaan yang tepat dan
dituntut kerjasama antara radiografer dengan pasien maupun keluarga
pasien.
Salah
satu teknik yang digunakan dalam pemeriksaan radiografi adalah Teknik High kV.
Teknik High kV adalah salah satu prosedur teknik radiografi untuk mengetahui
nilai kV tertinggi yang masih dapat membedakan gambaran tulang dan jaringan
lunak, tujuannya untuk mengurangi penggunaan mAs agar lebih kecil dari pada
faktor eksposi yang biasa digunakan dengan kV sedang, dengan
cara memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan
gambaran radiografi yang sama dengan kondisi kV standard pada sebuah
pemeriksaan radiologi.
Penggunaan
High kv adalah salah satu hal yang biasa digunakan untuk pemeriksaan tertentu
tergantung pada ukuran dan ketebalan dari objek tersebut, serta pemberian nilai
mAs juga disesuaikan untuk organ yang diperiksa untuk menghasilkan gambaran
yang optimal dengan dosis serap yang rendah.
Di
bidang radiologi penggunaan Teknik High kV sudah dilakukan di beberapa
pemeriksaan, salah satunya adalah pemeriksaan thorax dan sella tursica. Oleh
karena kV optimum sangat berpengaruh terhadap dosis yang diterima oleh pasien,
maka pada makalah ini kami memaparkan atau menjelaskan tentang pemanfaatan
serta penggunaan kv optimum.
1.2 Rumusan
Masalah
1.
Apa
itu Teknik High kV ?
2.
Bagaimana
penerapan Teknik High kV ?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.
Untuk
Mengetahui Mengenai Teknik High kV
2.
Untuk
Mengetahui Penerapan Teknik High kV
1.4 Manfaat
Penulisan
Mengacu pada masalah dan tujuannya,
karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1.
Sebagai
sarana untuk menambah dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus
Atro Bali khusunya mengenai Teknik High kV.
2.
Sebagai
bahan masukan dan refrensi bagi mahasiswa Atro Bali yang tertarik pada topik
yang berkaitan dengan Teknik High kV.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Teknik
High kV
2.1.1 Definisi
Teknik High kV
Teknik
High kV merupakan suatu pengembangan teknik radiograf dengan menaikkan nilai kV
dari kV standar (kV yang secara umum digunakan untuk membentuk suatu radiograf
dan mampu menghasilkan informasi diagnostik). Tegangan tabung (kV) yang
digunakan maksimal 90 kV. (Carrol,1985)
Teknik
High kV merupakan teknik yang sangat mengutamakan waktu eksposi yang sangat
rendah. Teknik ini sangat efektif untuk mengontrol ketidaktajaman karena
pergerakan dari objek yang tidak disengaja dan menyebabkan gambaran menjadi
kabur. Teknik High kV dapat digunakan untuk pemeriksaan angiografi karena
memerlukan waktu yang singkat, dan juga pada teknik pemeriksaan tulang.
(Clark,1974)
Teknik
High kV merupakan teknik radiografi yang menggunakan faktor eksposi dengan kV
tinggi yaitu lebih dari 100 kV, sehingga perbedaan densitas antar tulang,
jaringan, dan udara menjadi relative homogen. (Bushong, 1988)
Teknik
High kV merupakan teknik pada bidang radiologi dengan memanfaatkan tegangan
(kV) tinggi dengan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi
yang sama dengan kondisi kV standar pada sebuah pemeriksaan radiologi. Gambaran
radiografi dihasilkan oleh 2 variable yaitu kV dan mAs, kedua variable ini
sangat mempengaruhi satu sama lain, jika kV naik maka mAs akan berkurang, untuk
ukuran ketebalan yang sama dan begitu juga sebaliknya jika kV turun maka nilai
mAs naik.(Van Der plats,1972) Selain itu terdapat rumus tentang pengolahan
teknik high kV, rumus-rumus yang mendasari teknik high kV Van der plats -15% nilai kV
naik, maka mAs turun setengah, - 15% nilai kV turun, maka mAs naik dua kali
lipat
Teknik
High kV adalah teknik radiografi yang menggunakan faktor eksposi kV maksimal 90
kV, sehingga perbedaan densitas antara tulang , jaringan, dan udara menjadi
relatif homogen/sama.Teknik High kV ini biasa digunakan pada pemeriksaan
thoraks secara rutin, karena bisa menampakkan lapangan paru dan mediastinum
lebih detail. Dengan Teknik High kV, dosis radiasi yang diterima pasien kecil
karena dengan bertambahnya kV maka daya tembus sinar-X semakin kuat, sehingga
semakin sedikit sinar-X yang diserap oleh bahan (kulit). (Bushong, 1988)
Teknik
High kV merupakan teknik yang sangat mengutamakan waktu eksposi yang sangat
rendah. Teknik ini sangat efektif untuk mengontrol ketidaktajaman karena
pergerakan dari objek yang tidak disengaja dan menyebabkan gambaran menjadi
kabur. Teknik High kV dapat digunakan untuk pemeriksaan angiografi karena
memerlukan waktu yang singkat, dan juga pada teknik pemeriksaan
tulang. Teknik pada pemeriksaan tulang tidak boleh melebihi dari 100 kV.
(Clark, 1974)
Variasi
kV pada teknik permeriksaan adalah salah satu yang biasa
digunakan untuk proyeksi tertentu tergantung pada ukuran
ketebalan badan. Dan pemberian nilai milliampere-second juga disesuaikan untuk
masing-masing badan yang diperiksa. Pemanfaatan sistem variasi kilovoltage
harus mampu dalam penetrasi/daya tembus yang cukup dari bagian organ tersebut
dan hasil tingkatan nilai kontras itu bisa diterima oleh radiolog.
Teknik
High kV yang di gunakan pada bidang radiology khususnya radiodiagnostik sering
banyak digunakan pada pemeriksaan-pemeriksaan dengan klinis tertentu contohnya
organ-organ yang berupa tulang. Penggunaan teknik high kV ini bermaksud untuk
mendapatkan gambaran yang homogen antara tulang, jaringan, dan udara dengan
mendapatkan perbandingan densitas yang hampir sama.
Hal -
hal yang harus diperhatikan saat penggunaan high kv technique Salah satu
peralatan yang digunakan dalam bidang kedokteran terutama di bidang radiologi
adalah pesawat sinar x. Pesawat sinar x dalam setiap pemeriksaan selain
memberikan keuntungan dalam mendiagnosa suatu penyakit juga mempunyai efek yang
merugikan bagi kesehatan tubuh apabila dosis radiasi yang di terima pada tubuh
cukup besar. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor eksposi yang diberikan
ke pasien agar aspek proteksi radiasi yang dalam pemeriksaan radiografi pasien
harus menerima penyinaran serendah mungkin tanpa mengabaikan tujuan utama dari
pemeriksaan tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut dapat digunakan teknik kv
tinggi. Akan tetapi perlu diperhatikan, hal-hal sebagai berikut : Perlu kv
tinggi atau diatas 100 kv Untuk mengurangi hamburan menggunakan grid dengan
rasio tinggi 10:1 sampai dengan 12 :1, Menggunakan kolimasi yang baik atau
secukupnya Kapasitas pesawat sinar-x minimal 500 mA, Kaset Green sensitife
dengan karakteristik Low speed Film Green sensitife.
2.1.2 Keuntungan
Dan Kerugian Penggunaan Teknik High kV
1.
Keuntungan
penggunaan teknik High kV :
a.
Batasan
tegas densitas jaringan dapat tervisualisasikan di film
b.
Mengurangi
waktu eksposi lebih singkat dengan pemberian mAs yang kecil
c.
Panas
tabung sinar x berkurang dan akan membuat pesawat menjadi lebih awet
d.
Lebih
besar latitud eksposi
e.
Dengan
mA yang kecil menjadikan fokus yang baik
f.
Dosis
radiasi pasien berkurang di banding dengan teknik biasa bahkan berkurang hingga
80%
g.
Penggunaan
mAs rendah memungkinkan penggunaan fokus kecil sehingga gambaran lebih tajam (
Menurut Glenda J. Bryan )
h.
Penggunaan
mAs rendah memungkinkan terjadinya waktu eksposi singkat sehingga mampu menghindari
movement unsharpness (Menurut Glenda J. Bryan)
i.
Dengan
kV tinggi densitas lebih merata (Menurut Phillip W. Ballinger)
j.
Dengan
mAs yang lebih kecil dari teknik kV biasanya sehingga waktu eksposi lebih
rendah, kemudian movement unsharpness nya dapat teratasi lalu dengan fokus
kecil maka geometri unsharpness juga dapat teratasi. (Menurut Phillip W.
Balingger)
2.
Kerugian
penggunaan teknik High kV :
a. Memerlukan pesawat sinar-x yang
memiliki kv besar
b. Radiasi hambur meningkat sehingga
memerlukan grid beratio tinggi
c. Mengurangi detail dan kontras di
struktur jaringan
d. Dosis yang diterima gonad besar pada
pemeriksaan thoraks
e. Penetrasi atau daya tembus beresiko
besar untuk pembuluh darah kecil
f. Detail pada tulang kurang terutama
pada foto-foto tulang
2.1.3 Tujuan
Penggunaan Teknik High kV
Dilakukannya
pemeriksaan dengan beberapa faktor eksposi yang berbeda khususnya dari kV
(Kilo-voltage) dan mAs ini bertujuan untuk mengetahui berapa kV optimal yang
masih dapat digunakan dalam pemeriksaan radiografi.
a. Untuk mengurangi penggunaan mAs agar
lebih kecil dari pada faktor eksposi yang biasa digunakan dengan kV
sedang, dengan memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dengan
menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi yang sama dengan
kondisi kV standard pada sebuah pemeriksaan radiologi.
b. Untuk mengurangi dosis radiasi yang
diterima oleh pasien dan pekerja radiasi.
c. Untuk menambah pengetahuan tentang
penggunaan kV optimum
d. Untuk mendapatkan gambaran yang
homogen antara tulang, jaringan, dan udara dengan mendapatkan perbandingan
densitas yang hampir sama.
e. Agar dapat meningkatkan batas densitas
pada jaringan dan menghasilkan detail jaringan lebih baik pada radiografi.
f. Untuk mendapatkan perbedaan kontras
tulang dan jaringan
2.2 Penerapan
Teknik High kV
Adapun pemeriksan yang dapat
menggunakan teknik ini adalah :
- Tulang
Cranium -
HSG
-
Abdomen -
Bronchografi
-
Tulang
Vertebrae
- Angiografi
-
Pelvis
- Cor-Analisa
-
BNO-IVP
- Thorax Dewasa
-
OMD -
Colecystografi
- Colon in
Loop -
Mylografi
Teknik
kV tinggi tepat digunakan untuk pemeriksaan (Byan GJ., 1979) :
a. Radiologi obstetric, karena dapat mengurangi dosis dari
ibu dan janin
b. Pada pemeriksaan HSG, karena dapat
mengurangi dosis pada sistem reproduksi
c. Pemeriksaan yang menggunakan Barium
dan menggunakan film rapid serial karena nilai mAs rendah akan mengurangi
pemanasan tabung.
d. Lumbosacral lateral, karena rentang
densitas yang tinggi sehingga akan didapatkan detail yang lebih jelas
e. Teknik kV tinggi tepat digunakan untuk
pemeriksaan thoraks, karena dengan bertambah-nya kV yang digunakan daya tembus
sinar-X juga bertambah, sehingga bagian-bagian mediastinal, retrocardial dan
sela-sela intervertebra thorakal dapat terlihat (Rasad, 1992).
2.2.1 Batasan Pemeriksaan Thorax Dengan Kv
Tinggi
Beberapa literatur memberikan batasan
kV tinggi pada pemeriksaan radiologi thoraks pada 130-150 kV (Clark,
KC, 1973) dan 125-150 kV ( John E Cullinan, 1972). Dalam
pelaksanaan teknik kV tinggi perlu menggunakan grid atau bucky untuk mengurangi
radiasi hambur akibat kV yang tinggi,Besarnya nilai kV yang digunakan diimbangi
dengan penurunan nilai mAs untuk mendapatkan nilai eksposure yang sama dengan
nilai eksposure pada pemeriksaan thoraks dengan kV standar, sehingga hasil
radiograf akan optimal. FFD pada teknik kV tinggi ini sama dengan FFD yang
digunakan pada teknik kV standar (Clark, KC, 1973).
2.2.2 Contoh
penerapan teknik High kV
Penerapan teknik high kV biasanya digunakan
pada pemeriksaan Hystero Salpigo Grafi (HSG), karena kita wajib memberikan
dosis yang minimum pada organ-organ Reproduksi, sehingga dengan menggunakan teknik
high kV dapat mengurangi dosis dengan cara menurunkan mAs, dan menaikan kV,
namun ketika melakukan teknik ini ada baiknya menggunakan grid untuk mengurangi
radiasi hambur sehingga mendapatkan gambaran yang optimal pula.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknik High kV
merupakan suatu pengembangan teknik radiograf dengan menaikkan nilai kV dari kV
standar (kV yang secara umum digunakan untuk membentuk suatu radiograf dan
mampu menghasilkan informasi diagnostik). Tegangan tabung (kV) yang digunakan
maksimal 90 kV. (Carrol (1985)
Teknik High kV
yang di gunakan pada bidang radiology khususnya radiodiagnostik sering banyak
digunakan pada pemeriksaan-pemeriksaan dengan klinis tertentu contohnya
organ-organ yang berupa tulang. Penggunaan teknik high kV ini bermaksud untuk
mendapatkan gambaran yang homogen antara tulang, jaringan, dan udara dengan
mendapatkan perbandingan densitas yang hampir sama.
Keuntungan
penggunaan teknik High kV :
a.
Batasan
tegas densitas jaringan dapat tervisualisasikan di film
b.
Mengurangi
waktu eksposi lebih singkat dengan pemberian mAs yang kecil
c.
Panas
tabung sinar x berkurang dan akan membuat pesawat menjadi lebih awet
d.
Lebih
besar latitud eksposi
e.
Dengan
mA yang kecil menjadikan fokus yang baik
f.
Dosis
radiasi pasien berkurang di banding dengan teknik biasa bahkan berkurang hingga
80%
g.
Penggunaan
mAs rendah memungkinkan penggunaan fokus kecil sehingga gambaran lebih tajam (
Menurut Glenda J. Bryan )
h.
Penggunaan
mAs rendah memungkinkan terjadinya waktu eksposi singkat sehingga mampu menghindari
movement unsharpness (Menurut Glenda J. Bryan)
i.
Dengan
kV tinggi densitas lebih merata (Menurut Phillip W. Ballinger)
j.
Dengan
mAs yang lebih kecil dari teknik kV biasanya sehingga waktu eksposi lebih
rendah, kemudian movement unsharpness nya dapat teratasi lalu dengan fokus
kecil maka geometri unsharpness juga dapat teratasi. (Menurut Phillip W.
Balingger)
Kerugian
penggunaan teknik High kV :
a. Memerlukan pesawat sinar-x yang
memiliki kv besar
b. Radiasi hambur meningkat sehingga
memerlukan grid beratio tinggi
c. Mengurangi detail dan kontras di
struktur jaringan
d. Dosis yang diterima gonad besar pada
pemeriksaan thoraks
e. Penetrasi atau daya tembus beresiko
besar untuk pembuluh darah kecil
f. Detail pada tulang kurang terutama
pada foto-foto tulang
Teknik kV tinggi tepat digunakan untuk
pemeriksaan (Byan GJ., 1979) :
a. Radiologi obstetric, karena dapat mengurangi dosis dari
ibu dan janin
b. Pada pemeriksaan HSG, karena dapat
mengurangi dosis pada sistem reproduksi
c. Pemeriksaan yang menggunakan Barium
dan menggunakan film rapid serial karena nilai mAs rendah akan mengurangi
pemanasan tabung.
d. Lumbosacral lateral, karena rentang
densitas yang tinggi sehingga akan didapatkan detail yang lebih jelas
e. Teknik kV tinggi tepat digunakan untuk
pemeriksaan thoraks, karena dengan bertambah-nya kV yang digunakan daya tembus
sinar-X juga bertambah, sehingga bagian-bagian mediastinal, retrocardial dan
sela-sela intervertebra thorakal dapat terlihat (Rasad, 1992)
Penerapan teknik high kV biasanya digunakan
pada pemeriksaan Hystero Salpingo Grafi (HSG), karena kita wajib memberikan
dosis yang minimum pada Organ-Organ Reproduksi, sehingga dengan menggunakan
teknik high kV dapat mengurangi dosis dengan cara menurunkan mAs, dan menaikan
kV, namun ketika melakukan teknik ini ada baiknya menggunakan grid untuk
mengurangi radiasi hambur sehingga mendapatkan gambaran yang optimal pula.
3.2 Saran
Saran Penulis kepada pembaca adalah
agar memahami dengan benar mengeani Teknik High kV ini, karena ketika pembaca
menghadapi suatu masalah yang terkait dengan penggunaan Teknik ini dapat
menyelesaikannya dengan maksimal dan tepat, mengingat tujuan dari teknik High
kV yaitu mengurangi pemberian dosis radiasi ke pasien.
No comments:
Post a Comment